HomeGuestbookAboutForumNews
Sibolga Antara Kenangan dan Keindahan
By Difan, On 24-12-2016
Under: Kultur Jelajah.
Dibaca: X
sibolga

Tak banyak yang mengetahui tentang Sibolga juga segala apa yang ada di dalamnya. Jangankan warga luar Sumatra, warga Medan saja pun hanya sedikit yang mengenal Sibolga. Keberadaan suku Pasisi (pesisir) ini, mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat lain di pulau Jawa atau daerah-daerah lain di luar provinsi Sumatra Utara. Tetapi sebenarnya, etnis Pasisi ini telah mendiami bumi Indonesia ini selama berabad-abad lamanya di wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah, mereka ada dan sejajar dengan etnis-etnis lain seperti suku Toba, Mandailing, Angkola, Minangkabau dan Melayu.

Kota Sibolga merupakan salah satu kota di Sumatera Utara. Letaknya di pantai barat Pulau Sumatera dan berada di dalam kawasan Teluk Tapian Nauli. Kota mungil ini hanya memiliki luas sekitar 35,36 kilometer persegi. Jarak tempuh 350 km dari Medan, ibukota Sumatera Utara. Kota Sibolga dijuluki "Negeri Berbilang Kaum" karena menaungi beragam suku etnis di negara kepulauan ini.

Masyarakat luar hanya mengenal etnis Sibolga sebagai etnis Batak, karena termasuk dalam wilayah Tapanuli Tengah. Ini tidak sepenuhnya benar. Karena Sibolga itu mempunyai dua budaya yaitu Budaya Batak dan Budaya Melayu (Pesisir). Terkadang etnis ini pun sering dianggap orang etnis Minang.

Saat etnis Pasisi ini berkomunikasi dengan bahasa mereka, maka orang menduga mereka etnis Minang. Maklum saja bahasa sehari-hari yang mereka gunakan adalah bahasa Minang dengan dialek Melayu Pesisir. Tidak hanya itu, makanan/ masakan khas mereka juga mirip dengan makanan/ masakan khas Minang, seperti Lamang (lemang), Randang (rendang), Pale, Gulai Asam Padeh, dsbnya. Jadi lebih tepat kalau Sibolga ini dikatakan rumpun Melayu, ketimbang Batak.

busana Sibolga
Pakaian Khas Tradisional Sibolga Pesisir

Masyarakat Batak Sibolga / Tapanuli Tengah ini terbagi dua kultur. Yang pertama yaitu etnis Batak yang tinggal di daerah pesisir, etnis ini dinamakan Batak Pasisi (Batak Pesisir). Kelompok kedua yaitu etnis Batak yang menetap di dataran pegunungan, etnis ini dinamakan Batak Silindung/Toba. Sama-sama suku Batak tapi berbeda budaya dan bahasa. Mari kita berkenalan dengan kedua etnis ini.

Etnis Batak Pasisi Sibolga dan Tapanuli Tengah

Etnis Batak Pasisi awalnya adalah suku Batak yang berasal dari suku Batak Toba dimana kultur mereka dipengaruhi oleh etnis Mandailing dan Angkola yang juga menetap di Sibolga dan Tapanuli Tengah. Sampai kemudian masuklah suku pendatang dari Minang dan Melayu ke wilayah pesisir barat Tapanuli ini. Mereka pun berbaur hidup berdampingan dan kemudian menikah dengan etnis yang ada disana. Melalui interaksi yang berabad-abad lamanya terjadilah percampuran budaya dan akhirnya membentuk sebuah etnis tersendiri yaitu suku Pasisi. Menurut info, istilah Pasisi lebih digunakan untuk mempertegas keberadaan masyarakat Tapanuli Tengah, terutama untuk menghindari dominasi orang Batak dari pedalaman. Pada tahun 2008, sebagian besar kelompok masyarakat Pasisi menolak bergabung dengan etnis Batak Toba untuk mendirikan Provinsi Tapanuli.

Umumnya masyarakat Batak tinggal di dataran pegununungan, tapi tidak dengan etnis Batak Pasisi ini. Mereka menetap di daerah pesisir di bagian barat Sumatra. Mata pencaharian mereka umumnya adalah sebagai nelayan, dan profesi lainnya. Batak Pasisi ini sudah meninggalkan kebudayaan Batak leluhur dan menggantinya dengan kebudayaan Melayu hingga saat ini.

Etnis Batak Silindung Tapanuli Tengah

Suku ini mendiami sebagian besar Kabupaten Tapanuli Tengah khususnya wilayah pegunungan dan sebagian kecil Kabupaten Tapanuli Utara. Awalnya suku ini hasil dari interaksi antara suku Batak Toba, Silindung dan Humbang dengan wilayah pesisir Tapanuli untuk menukarkan hasil pertanian mereka dengan hasil laut masyarakat Batak Pasisi. Seiring berjalannya waktu, suku Batak Silindung ini bermigrasi lebih dekat ke pesisir untuk memudahkan kegiatan pertukaran hasil pertanian mereka dengan hasil laut.

Akibat interaksi yang rutin dengan masyarakat Batak Pasisi yang sudah berabad-abad terpengaruh adat dan bahasa Melayu Pesisir dan Minangkabau, sehingga masyarakat Batak Silindung inipun sedikit terpengaruh dengan adat serta bahasa Batak Pasisi, hingga dialeg mereka sekilas mirip dialeg Pasisi yang menjadikan etnis ini sedikit berbeda dengan etnis Batak di tanah Toba sana. Etnis ini tetap memelihara adat istiadat lamanya yaitu Batak Toba/Silindung walaupun terdapat sedikit pengaruh bahasa suku Batak Pasisi.

Pada akhirnya mayoritas suku Batak Sibolga yang menetap di pegununungan lebih memeluk agama Kristen, sedangkan mayoritas etnis di daerah Pesisir memeluk agama Islam. Meski pun begitu kedua etnis Batak Tapanuli Tengah ini hidup rukun berdampingan, karena banyak diantara mereka juga bersaudara. Orang Batak dimana pun mereka berada, tetap menjalin persaudaraan antara sesama suku Batak meski berbeda agama.

Kultur / Budaya Sibolga

Berbeda dengan budaya suku Batak Toba/Silindung yang original budaya Bataknya seperti Tortor, Margondang, dsbnya, Batak Pasisi tidaklah demikian. Budaya Batak Pasisi lebih dipengaruhi budaya Melayu, seperti kesenian Sikambang, berbalas-pantun, pencak silat, dsbnya.

kesenian Suku Batak Silindung Sibolga
Kesenian Suku Batak Silindung Sibolga

kesenian Sikambang
Kesenian Sikambang Sibolga Pesisir

kota Sibolga
Kota Sibolga

Keindahan Laut dan Pulau-Pulau di Sibolga

Sibolga memiliki pulau-pulau dengan panorama yang indah, sebut saja Pulau Mursala, Pulau Pocan Gadang, Pulau Pocan Ketek, Pulau Putri dan Pulau Panjang. Nyiur melambai dan pantai pasir putih yang mengelilingi pulau-pulau itu menambah indah panoramanya, ditambah pemandangan bawah laut dengan terumbu karang yang mempesona. Di antara sejumlah pulau tersebut ada yang sangat indah dan eksotis yaitu Pulau Mursala. Pulau ini memiliki air terjun yang langsung jatuh ke laut. Dikabarkan tak banyak tempat dengan keindahan alam seperti ini di dunia ini.

pulau Mursala
Air Terjun Pulau Mursala

pulau Poncan
Pulau Poncan

Orang Batak Sibolga sejujurnya mereka enggan disebut orang Batak, kalau pun dibilang Batak, ada embel-embel dibelakangnya yaitu Pesisir. Kalau tak percaya, silakan tanya pada mereka apa sukunya? Pasti mereka jawab, saya orang Sibolga, atau minimal mereka katakan, saya orang Batak Pesisir. Sebagian ada yang tidak mencantumkan marga di belakang nama mereka. Tidak semua warga asli Sibolga itu suku Batak, ada juga bemarga Tanjung. Orang Sibolga bermarga Tanjung bukanlah orang Batak, asal-usul mereka dari Minang tapi lahir dan besar di Sibolga / Tapanuli Tengah dan mengikuti adat istiadat disana.

Kota Sibolga merupakan tempat wisata favoritku. Aku tak pernah bosan jika selalu berkunjung kesana, bahkan ingin rasanya menetap disana disaat hari tuaku. Bagiku kota Sibolga itu tidak saja indah, tapi kota ini adalah merupakan kenangan tersendiri bagiku, bagi kami sekeluarga, selain itu karena kota ini juga adalah tempat kelahiran kedua orang tuaku. Walau ku tak lahir dan besar di kota tersebut tapi kenangan masa kanak-kanak saat pulang ke Sibolga bersama kedua orang tua kami selalu terbayang dalam ingatan, terutama kepada sosok Ayah yang telah tiada (semoga Allah Ta'ala merahmati Beliau).

Siboga.. kampung nan tacinto, kampung nan indak kan talupo dari ingatan. Takanang samaso ketek basamo ayah dan umak. Lah jauh jalan di tampuh, lah banyak tampek dipijak, kok kota ko, indak juo bisa hilang di fikiran...

NOTE: Sumber asli: ilalank.yu.tl, editor: Difan96. Artikel ini telah beberapa kali melalui proses pengeditan
Tag: Kultur, jelajah, Sibolga, kenangan dan keindahan
Terima kasih sudah membaca artikel Sibolga Antara Kenangan dan Keindahan. Jika menurut Anda artikel ini bermanfaat silakan bagikan ke teman-teman Anda!
This post has no comments - be the first one!
Subcribe to comment feed RSS
Gen: 0.0003 Sec.Online: 1

80s toys - Atari. I still have