Bismillah.
Alleppo atau Halab. Kalau ada orang bernama "Al Halabi", berarti dia dari Alleppo. Kota terbesar kedua di Suriah, di utara dekat ke arah Turki. Sedang Damaskus di Selatan, dekat Israel.

Secara historis, Alleppo adalah KOTA REVOLUSI. Maksudnya, sejak era PERANG SALIB kota ini telah menjadi ajang pertarungan sengit antara kekuatan kekuatan politik. Konon ada ungkapan, "Kalau Alleppo bisa direbut, bumi Syam akan mudah ditaklukkan."

Berikut beberapa sudut pandang mujahidin di Aleppo:

1. Mujahidin telah bersusah payah membebaskan Alleppo dari tangan Assadis. Itu proses sangat sulit dan memakan korban segala macam bentuknya.
2. Tujuan utama Mujahidin berjihad di Suriah adalah MENYELAMATKAN JIWA KAUM MUSLIMIN di sana. Inilah tujuan PUNCAK (primer) mereka.
3. Tujuan politik ADA, membangun Tatanan Islami seperti cita-cita para Mujahidin umumnya. Itu pun dimaksudkan, untuk MENJAGA KESELAMATAN UMMAT juga; dengan asumsi segala sistem NON ISLAMI terbukti tidak melindungi Ummat.
4. Semua musuh Mujahidin tahu MISSI KEMANUSIAAN tersebut; maka itu Assadis, Iran, Irak, Libanon, Rusia tidak segan menjadikan WARGA SIPIL sebagai "sandra politik"; dengan maksud untuk menekan posisi Mujahidin. Mereka menyerang warga, untuk melemahkan fokus dan mental Mujahidin.
5. Seperti di Alleppo, kaum Assadis, Syiah, Rusia TIBA-TIBA SAJA mengepung. Yang diserang sasaran sipil. Mereka menekan para Mujahidin lewat serangan itu. "Hayo, lo nyerah apa kagak, Din? Ini rakyatmu guwe bantai terus neh. Lo nyerah apa kagak, hah? Kalau bandel aja, guwe habisin neh rakyatmu!"
6. Mujahidin TIDAK TAKUT MATI. Karena mencari Syahid adalah cita-cita mereka. Tapi ketika musuh menjadikan RAKYAT SIPIL sebagai target serangan; itu membuat mereka galau. SUARA MEREKA PUN PECAH; antara yang setuju mengalah (demi keselamatan warga sipil), atau terus melawan musuh sampai titik darah terakhir.
7. Diputuskan, Mujahidin mengalah demi memberi jaminan keamanan bagi warga sipil; agar mereka tidak dibinasakan lewat hujan bom-bom Rusia, Iran, Assad (laknatullah 'alaihim wa a'wanihim). Bukan mereka menyerah dalam battle, tapi memberi kesempatan warga Alleppo mencari perlindungan keselamatan. Sungguh, sangat #dilematik.
8. Sejak Alleppo jatuh ke tangan Mujahidin, kota itu menjadi semacam "safe house" bagi rakyat Alleppo dan sekitarnya. Tapi di luar itu semua, saking saking KEJINYA ASSADIS, IRAN, IRAK, HIZBULA LIBANON, RUSIA, CHINA; mereka tahu ada "safe house" di Alleppo; maka mereka sergap kota itu dengan menjadikan WARGA SIPIL sebagai sasaran.
9. Perang Suriah mempertontonkan kekejian ASSADDIS, SYIAH (Iran, Irak, Libanon), dan RUSIA secara amat telanjang. Kalau digambarkan begini: "Ada sekumpulan domba dianiaya kawanan srigala, banyak yang mati; lalu datang singa melawan srigala dan mengusirnya; singa lalu melindungi domba di satu tempat; srigala mencari dukungan heyna dan babi hutan untuk menyerang domba, bukan menyerang singa; hal itu akhirnya membuat singa jadi kewalahan. Titik lemah singa ada di domba, kata pemimpin srigala."
10. Alleppo adalah sebuah pembuktian tentang KETULUSAN PARA MUJAHIDIN dalam menjaga KESELAMATAN WARGA SIPIL Suriah. Cukuplah dunia memahami, bahwa pejuang TIDAK PERNAH MENYERAH; tapi mereka mendahulukan keselamatan warga sipil. Di titik itu sangat jelas ETIKA dan MORAL para pejuang di sana.

BERBEDA dengan srigala, heyna, dan babi hutan yang selalu menyerang domba-domba. "Hayo Din, lo nyerah gak? Neh guwe sembelih bocah bocah Sunni ini. Nyerah gak..?"

Maklum, kaum BRUTALITAS itu memang miskin moral dan etika, bahkan TIDAK MENGENAL blast...

Nas'alullah as salamah wal 'afiyah lil Muslimina fi Halab wa Suriah wa kulli makaan.

(Abu Muhammad Waskito)