şpan> | |
Banyak diantara orang luar Sumatra yang menyapa orang Medan dengan ucapan HORAS! Sambutan ini di tambah-tambahi dengan logat batak dengan lucu-lucuan. Jadilah Medan itu Batak. Padahal Medan itu bukan Batak. Tahukah kalian apa etnis asli orang Medan? Maye khabe.. Itulah salam perkenalan yang lebih pantas di ucapkan jika bertemu dengan orang Medan. Maye Khabe artinya apa kabar berasal dari bahasa Melayu Langkat Sumatra. Walau pun ini bahasa Langkat tapi sudah familiar untuk warga Medan. Wilayah Sumatra utara dari mulai perbatasan Aceh sampai ke perbatasan Sumatra Barat dan Riau mayoritas adalah hunian Melayu. Nah dari informasi di atas anda sudah tahu siapa etnis asli orang Medan? Ya benar, suku Melayu ditambah Karo. Kok Karo? Melayu dan Karo adalah etnis asli orang Medan. Pendiri kota Medan sendiri adalah Guru Patimpus, dia adalah orang Karo yang menemukan sebuah pemukiman, sekarang ini disebut Medan. Bahkan kerajaan tertua di tanah Deli (Medan) adalah kerajaan Aru yang merupakan kerajaan dari suku Karo. Kerajaan ini kemudian berubah menjadi kesultanan Melayu Deli, setelah raja Aru masuk Islam. Etnis Karo telah melebur dengan Etnis Melayu di Sumatra saat itu. Mereka adalah satu saudara, sama-sama Muslim, sama-sama bersatu berjuang melawan penjajah. Banyak kerajaan-kerajaan Karo di tanah sumatra ini yang melebur menjadi kesultanan Melayu, seperti, Langkat, Hamparan Perak, dsbnya. Hanya saja perlu diketahui, bahwa suku Karo dari Kerajaan Aru, bukanlah suku Karo yang ada di Tanah Karo sana. Suku Karo Aru berasal dari Klan Kembaren yang berasal dari Paguruyung, Minangkabau. Menurut Majalah Inside Sumatera (November 2008), Suku Karo Aru ini tak mau disamakan dengan orang Karo yang sekarang, yang disebut sebagai Karo-Karo (bukan asli). Orang Karo-Karo, seperti Tarigan, Sembiring, Perangin-angin, Sitepu, dan Ginting, baru turun ke Deli pada awal abad ke-17. Tidak ada hubungan sama sekali antara Medan dengan Batak. Hanya karena banyak orang Batak yang merantau ke Medan, bukan berarti Medan berubah menjadi Batak? Kenapa pulak, Medan kau bikin jadi Batak? Pande-pandean kali kau! :D Kalau dengar logat yang saya sebut barusan ini, anda ingat apa? Pasti Batak kan? Itulah salah kaprahnya orang luar Sumatra ini. Yang saya ucapkan barusan adalah logat Melayu. Anda tahu film Nagabonar? Anda pasti berfikir Nagabonar itu pasti orang Batak? Salah kaprah lagi! Nagabonar itu orang Melayu, semua teman-temannya yang ada dalam film tersebut adalah orang Melayu. "Sudah kubilang, jangan kau bertempur, Bujang?" Tapi bertempur juga kau, sekarang matilah kau di makan cacing!" Nah, mirip logat Batak kan? Tapi itu bukan Batak, itu adalah logat Melayu. Lihat nama-nama teman si Nagabonar seperti, Lukman, Bujang, dan lainnya, itu bukan nama khas Batak, tapi nama-nama Melayu. Bahkan lokasi tempat kediaman Nagabonar cs adalah sebuah perkampungan Melayu. Bahasa Medan adalah bahasa yang terdiri dua bahasa daerah, yaitu Batak dan Melayu. Pencampuran bahasa ini menjadikan bahasa yang khas dan unik dari orang Medan. Anda jangan samakan bahasa Melayu Medan dengan bahasa Melayu Malaysia, beda Bro? Kalau bahasa Melayu Medan sedikit kasar, sedangkan bahasa Malaysia lebih lembut dan sopan. So, sudah ngerti sekarang Sob, berhentilah menyebut Medan itu Batak. Sebab Medan bukan Batak. Medan itu multi etnis. Beragam suku ada disana. Walau etnis aslinya adalah Melayu dan Karo. Jangan biasakan ikut latah atas apa yang diperlihatkan di media-media televisi itu. Belum tentu itu benar. Semoga ada manfaatnya. Show responses to "Medan Bukan Batak, Bung!"
Subcribe to comment feed RSS
aey07
on 03-01-2017 cara hilangkan ini gmn gan...berlangan
aey07
on 01-01-2017 gaan bantu aqu doonk... catagory aqu eror....
Difan
on 16-12-2016 Iya Sob, setelah berhari-hari mempelajari cara kerja related post xtgem ini, baru aku faham Sob.. Thanx atas tutor dan kode terkait.txt-nya. Oya Sob, izin aku intip dan pakai url login dan sign up di wap desa.gq ya?
saepull
on 15-12-2016 Wih mantap sob. udah ada relatednya. | Random Ayat Jadwal Shalat Kota Medan Kategori Artikel Menu Situs Media Islam News Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Anwar Iskandar mengukuhkan pengurus MUI Provinsi DKI Jakarta periode 2023-2028, Senin 0.0035820158102767. Pengukuhan yang digelar di Hotel Sultan Jakarta ini dirangkai dengan Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) pertama. [...] ...[Read More]
Di saat banyak orang sibuk melakukan perjalanan mudik dari/ke kampung halaman, masa-masa tersebut menjadi berbeda bagi pemuda asal Aceh ini. [...] ...[Read More]
|
Gen: 0.0003 Sec.Online: 1 | |
Hari Ini: 9 | Total: 114116 2010 - 2024 My Wap Powered by XtGem.Com Web Script: Salawangi Wap CSS edited by Difan96 |