Joseon dalam Korea Selatan

Kalau bicara Korea, pasti ingat drama-nya! Iya kan? Pasti lah? Korea (baca Korea Selatan) identik dengan Drama, K-Pop dan wanita cantiknya. Dulu julukan Korea adalah negeri ginseng. Sekarang rasanya tidak cocok lagi, julukan yang pantas untuk Korea sekarang adalah Negeri Oplas (Operasi Plastik) atau Negeri Wanita Tercantik di Dunia. Joseon adalah nama dinasti terakhir dari Kekaisaran Korea. Nama itu berubah menjadi Kekaisaran Korea Raya pada tahun 1897 setelah akhirnya Korea terpecah menjadi dua yakni Selatan dan Utara (South and North)

Budaya Korea mirip China dan Jepang. Bahasa Korea yang khas dalam dialegnya terkadang terdengar seperti dialeg Japanese yang tegas, sewaktu-waktu juga mirip dialeg Chinese yang cempreng, tapi juga sesekali nyerempet ke India, kalau saya mendengarnya malah mirip logat Batak, haha.. :D
Pokoknya unik lah. Ke-khas-an bahasa Korea adalah dialegnya yang berirama.

Korea mungkin sedikit berbeda dengan negeri serumpunnya seperti China dan Jepang. Kalau China dan Jepang dahulu kala adalah negri superior yang identik dengan menguasai (penjajah), sedangkan Korea adalah bangsa Inferior yang berarti lebih sering dikuasai (dijajah). Korea dahulu kala dijajah oleh China dan Jepang. Karena inilah yang menjadikan Korea tidak tampak seperti menjajah atau menguasai negara lain. Beda dengan China. Anda mungkin sudah dengar isu China bakal menguasai Indonesia bahkan dunia. Ini cuma opini saya saja.

Faktor sebagai negara inferior yang dijajah inilah mungkin yang membuat Korea lebih nasionalis / fanatik kepada negaranya. Anda bisa lihat orang Korea yang bangga dengan barang buatan negaranya sendiri. Orang Korea juga bangga dengan nama Korea-nya, hampir tak ada orang Korea yang memakai nama berbau barat, dan anda juga bisa lihat nyaris tak ada orang Korea keturunan Eropa/Barat. Mereka lebih suka menikah dengan warga mereka sendiri, tak ada istilah kawin campuran. Beda dengan Indonesia. Lihat artis-artis Indo, mereka belum bangga kalau belum dikatakan Indo blasteran. Paras ke bule-bulean merupakan lambang kesempurnaan dan prestise untuk kecantikan dan kegantengan pelaku entertainer negeri ini.

Balik ke topik, apa yang paling dibicarakan orang tentang Korea? Ya apalagi kalau ga Drakor (baca: Drama Korea) dan K-Pop. K-Pop adalah musik pop Korea, K-Pop inilah yang menggusur musik Indonesia sebagai tuan rumah, hingga mati suri saat ini. Anda sudah pernah nonton drama Korea? Jangan samakan drama Korea dengan Sinetron Indonesia lho? Beda jauh! Anda mungkin anti atau bete dengan drama-drama lebay ala Indo, tapi tidak dengan Drakor. Sinetron Indo saat ini kebanyakan adalah sinetron alay, lebay berkualitas sampah, sedangkan Drakor lebih berkualitas, lebih layak tonton dari segi cerita, kualitas akting aktor/aktrisnya.

Segala sesuatu itu pasti ada sisi positifnya. Walau pun Drakor bukanlah tayangan islami, tapi paling tidak ada sedikit kebaikan yang dipetik disana (emang buah dipetik). Apa itu?

Sebenarnya Drakor ini lebih menyerupai film-film Indonesia jaman dahulu yang lebih bercorak kekeluargaan, ciri khas negara timur. Kenapa saya bilang film Indonesia jaman dahulu? Ya karena kalau jaman sekarang, film atau sinetron Indonesia itu kebanyakan sampah semua! Drakor juga kisah-kisahnya kebanyakan lebih mengedepankan keluarga. Walau itu kisah cinta, pasti tetap ada nuansa keluarganya. Maka tak heran kalau dalam kisah Drakor itu lebih memuliakan sosok ibu. Pengorbanan seorang ibu untuk anaknya, juga seorang anak untuk ibunya. Rata-rata cerita Drakor ada makna filosofisnya, ya ada pesan moralnya lah, baik itu pengajaran, nasehat, dsbnya. Cerita dikemas bersahaja, bernuansa dramatis, romantis disisipi humor yang ga garing, di tambah dengan akting profesional para pemerannya, maka klop lah sudah kalau Drakor banyak disukai orang Indo yang lebih menyukai tema percintaan dan kekeluargaan. Bukan cuma orang Indonesia yang menyukai Drakor warga dunia juga menyukainya.

Sisi positif lain dari Drakor adalah busana sopan dari para pemerannya. Hampir kebanyakan busana para pemain wanita Drakor lebih menutup aurat, memakai lengan dan celana panjang, ga nampak ketek atau dada. Beda dengan kebanyakan aktris Indo yang penampilannya...wah SEXY abis, pakaian ketat, pake tanktop, nampak dada, nampak ketek tapi aktingnya kedodoran :D.

Korea termasuk negara dengan tingkat operasi plastik tertinggi sedunia. Sebagian besar artis (tidak hanya artis tapi hampir semua orang Korea) melakukannya buat mendapatkan "kesempurnaan".Percaya atau tidak, hasilnya nyaris sangat sempurna. Bener-bener alami, makanya banyak orang-orang dari negara lain berburu "plastik" disana. Di Indonesia, plastik di kiloin jadi sesuap nasi, di Korea, plastik buat mendempul wajah.

Anda pasti berfikir bahwa biaya Oplas (operasi plastik) itu mahal? Engga men? Biaya oplas di Korea relatif murah, terjangkau semua kalangan. Ga cuma orang kaya yang ngelakuinnya, orang ekonomi bawah juga mampu untuk itu. Oplas di sana jadi trend, bahkan dijadikan hadiah ultah. Orang Korea lebih suka diberi hadiah ultah Oplas ketimbang hadiah barang berharga lainnya. Di Indonesia kalau ada artis yang Oplas pasti jadi sorotan fans-fansnya. Di Indonesia, Oplas itu sesuatu yang tak lazim, mengingat orang Indo adalah mayoritas Muslim yang mana agama Islam mengharamkan umatnya untuk merubah bentuk wajah. Orang Indo lebih menyukai orisinil ketimbang permak. Tapi tidak dengan Korea, mereka menganggap Oplas itu wajar-wajar saja bahkan jadi kebutuhan hidup mereka.
Jadi kalau anda melihat wanita Korea Selatan yang cantik-cantik, anggun dan imut, jangan kagum dulu, bisa jadi itu tidak orisinil tapi hasil dari Oplas.

Korea Selatan adalah negara maju dari segi tehnologi, ekonomi, dunia entertainer dan transportasi. Dalam tehnologi elektronika dan seluler, mereka punya Samsung dan LG, di otomotif, mereka punya Hyundai. Tapi dibalik kemajuan negara ini, Korea Selatan memiliki fakta mengerikan. Tahukah anda kalau hampir separuh dari penduduk Korea tidak beragama alias atheis. Ini semua juga memiliki hubungan erat dengan tingkat stress yang tinggi di kalangan penduduk. Mereka sulit percaya kepada agama karena tidak memiliki kenyamanan untuk menyelesaikan tekanan. Namun demikian agama paling banyak dianut oleh masyarakat korea adalah Budha selain Kristen. Luar binasa ya?

Demam K-Pop, atau drama Korea melanda di seluruh dunia. Bahkan boy band dan girl band juga banyak yang mengiblat ke Korea mulai dari gaya, tarian dan lain sebagainya. Tapi sebenarnya, artis Korea sendiri memiliki persaingan keras. Jarang terlihat artis tua, tidak boleh pacaran, agency yang kadang harus dengan cara melayani nafsu seksual. Bahkan karantina untuk artis sebelum ngetop di tempat agency sangatlah ketat. Dan paling penting, di sana skill dan tampang sangat menjadi prioritas. Bahkan ada drama Korea berjudul Dream High yang menggambarkan bagaimana ketatnya untuk menjadi artis top di sana. Hmm, ini alasan kenapa artis Korea rata-rata sudah berkepala tiga tapi masih melajang.


Hanbok

Korea negeri yang unik. Kalau disuruh menyukai, saya lebih memilih Korea ketimbang Taiwan dan China. Apalagi kalau melihat wanita Korea yang memakai Hanbok, sangat anggun kelihatannya. Hanbok itu busana tradisional wanita Korea yang sangat sopan. Dibalik glamournya dunia entertainer Korea, dibalik trend Oplas, dibalik seramnya bahwa mayoritas Korea adalah atheis, tapi Korea Selatan memiliki keunikan khas dan pesona tersendiri. Boleh kan bilang seperti itu?

Anyeonghi geseyo chingu. Kamsahamnida! :D

(Sebagian dari isi artikel saya kutip dari beberapa situs dan blog, selebihnya dari kreasi saya sendiri)

Note: Foto-foto dalam artikel ini adalah hak cipta pemiliknya masing-masing, saya cuma numpang upload